ESD

ESD ( Education Sustainable for Development ) adalah istilah yang dapat menggambarkan praktek mengajar untuk keberlanjutan . ESD adalah yang paling digunakan istilah tingkat dan internasional oleh PBB. Pendidikan formal yang biasa dilakukan di sekolah biasa saja tidak cukup. Maka dari itu diselenggarakannya ESD ini diharapkan dapat membawa para siswa untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan di kemudian hari. 


 Program dari UNESCO ini tidak sembarangan dibuat, ESD juga mempunyai tujuan, antara lain :
  • memfasilitasi hubungan jaringan, pertukaran dan interaksi di antara pemangku kepentingan dalam ESD
  • mendorong peningkatan kualitas belajar dan mengajar di PPB
  • membantu negara-negara membuat kemajuan dan mencapai Tujuan Pembangunan Milenium melalui upaya ESD
  • menyediakan negara-negara dengan peluang baru untuk menggabungkan PPB kedalam upaya-upaya reformasi pendidikan.

   Dalam pengakuan pentingnya ESD, yang PBB Majelis Umum menyatakan Dekade PBB 2005-2014 Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (DESD). UNESCO memimpin Dekade dan telah mengembangkan Skema Implementasi Internasional untuk Dekade. Tujuan dari dekade ini adalah untuk memberikan kesempatan untuk memperbaiki dan mempromosikan visi, dan transisi ke, pembangunan berkelanjutan - melalui semua bentuk pendidikan, kesadaran masyarakat dan pelatihan, dan memberikan profil ditingkatkan untuk peran penting dari pendidikan dan pembelajaran dalam pembangunan berkelanjutan. 


   Sebenarnya secara tidak langsung ESD sudah ada di SMA 8. Semua pelajaran sebenarnya didasarkan atas ESD demi pembangunan berkelanjutan. Tonggak utamanya ialah mata pelajaran PLH di sekolah kita. Menurut sumber, dekade ESD berlangsung selama kurang-lebih 10 tahun yaitu dari 2005-2015. Dan sekarang kita telah memasuki dekade pertengahan dari program UNESCO itu sendiri. 

Program  ini bukan hanya untuk kita anak sekolah saja. Namun warga lain seperti polisi, pemerintah, LSM, dan lain-lain punya tanggung jawab tersendiri. Banyaknya warga dunia membuat ESD ini sulit diwujudkan. Oleh karena itu, ESD punya beberapa strategi untuk mewujudkan tujuannya :
  • visi-bangunan dan advokasi 
  • konsultasi dan kepemilikan ( melakukan penyuluhan ke negara-negara di dunia tentang ESD sehingga menambah pengetahuan dunia tentang pentingnya ESD ). 
  • kemitraan dan jaringan ( menjaring masyarakat yang mempunyai skill serta keahlian untuk membantu menyukseskan ESD ) 
  • pembangunan kapasitas dan pelatihan ( meningkatkan kualitas SDM) 
  • penelitian dan inovasi ( agar masyarakat dapat menciptakan suatu pengembangan baru yang diharapkan sangat berguna dan berpengaruh bagi dunia ). 
  • penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi ( meningkatkan peserta ESD dalam penguasaan teknologi agar dapat mengkombinasikan penguasaan teknologi mereka dengan pendidikan yang telah didapat sehingga dapat mewujudkan dunia yang lebih maju dan berkelanjutan ). 
  • pemantauan dan evaluasi  ( di mana para anggota ESD ini melakukan pemantau terhadapkan keberlangsungan ESD di dunia dan melakukan evaluasi. Sehingga mereka dapat melakukan perubahan-perubahan yang memungkinkan untuk lebih meningkatkan fungsi dari ESD tersebut ).
 Adapun poin-poin penting dari ESD itu sendiri adalah sebagai berikut:
  • Envisioning (membayangkan) – mampu membayangkan masa depan yang lebih baik (jika kita tahu kemana kita mau pergi, kita akan lebih mampu bekerja dan tahu cara menuju ke sana). 
  • Pemikiran kritis dan refleksi – belajar untuk mempertanyakan sistem kepercayaan kita sekarang dan untuk mengenali asumsi yang mendasari pengetahuan, perspektif dan pendapat kita
  • Berpikir sistemik – mengakui kompleksitas dan mencari hubungan dan sinergi ketika mencoba untuk mencari solusi masalah
  •  Membangun kemitraan – mempromosikan dialog dan negosiasi, belajar untuk bekerja bersama
  • Partisipasi dalam pengambilan keputusan – memberdayakan banyak individu untuk terlibat
    ESD bukanlah hanya sebagai satu subjek atau disiplin ilmu yang harus dipelajari siswa dengan cara duduk di dalam kelas. Sebab, ESD merupakan proses, perspektif, sikap, dan aksi. Penerapan ESD dalam sekolah formal bukanlah misi yang mustahil.Walaupun dihadapi dengan keterbatasan waktu dan beragamnya materi yang bisa diberikan, sebenarnya masih ada daerah yang belum terjelajahi. Titik awal dari semuanya adalah para guru dengan mengembangkan kompetensi dasar yang memungkinkan terwujudnya ESD dalam pembelajaran. Karena itulah, ESD bukanlah hanya sebuah program, tapi juga ajang penyebaran ide. Sebab itu, kesuksesannya bergantung pada seberapa luas pengaruhnya.
    Sebenarnya secara tidak langsung ESD sudah ada di SMA 8. Semua pelajaran sebenarnya didasarkan atas ESD demi pembangunan berkelanjutan. Tonggak utamanya ialah mata pelajaran PLH di sekolah kita. Menurut sumber, dekade ESD berlangsung selama kurang-lebih 10 tahun yaitu dari 2005-2015. Dan sekarang kita telah memasuki dekade pertengahan dari program UNESCO itu sendiri.
    Sekarang, tinggal bagaimana usaha kita dalam mensukseskan program ESD itu sendiri. baik dengan berpartisipasi secara pasif maupun aktif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar